05 Juli 2011

Beberapa Indikasi Kebangkrutan RIM, Produsen BlackBerry

Ketika membaca berita tentang kegagalan beberapa produsen ponsel/smartPhone dalam menjalin kerjasama untuk mengembangkan produknya, saya seketika langsung heran, tertarik. Dan yang menarik perhatian saya salah satunya adalah tentang RIM.
Ya, tentunya ada sudah tau, siapa itu RIM. RIM memang dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi BLACKBERRY (BB) yang mungkin sudah mewabah khususnya di Indonesia. Yang paling terkenal dari BB adalah BBM, atau BlackBerry Messenger. Meski aplikasi tersebut sudah mulai disaingi oleh vendor Lain, misal iMessage, WhatsApp ataupun Gtalk untuk android, BB terus mempertahankan salah satu aplikasi andalannya tersebut. Namun bukan itu yang akan dibahas disini. Let’s we talk about RIM. Ada apa dengan RIM ?

Blackberry goes to R.I.P ?
Blackberry tidak bias dilepaskan dari penciptanya yakni RIM (Research In Motion). Perusahaan yang berpusat di Kanada ini memang berhasil melejit di pasar ponsel dengan produknya Blackberry. Tetapi, apakah anda tahu kalau saat ini RIM sedang mengalami krisis ? mungkin lebih tepat krisis keuangan. Dalam 5 tahun terakhir harga saham RIM turun di kisaran 20% hingga menjadi $28 per lembar (www.stockta.com), dan itu secara keseluruhan sejak November 2010 hingga Mei 2011. Saham RIM anjlok sebanyak 60% dan membuatnya kehilangan banyak pundit-pundi dolarnya hingga milyaran dolar.


7 TANDA KEBANGKRUTAN RIM
Mungkin ada beberapa sumber telah banyak menyebutkan tentang tanda kebangkrutan RIM, namun disini dirangkum menjadi 7 tanda Kebangkrutan RIM. Ini dia alasannya :
1. Tidak ada inovasi baru

Hanya ada 2 seri BB yang baru yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat (Seri Bold Touch 9900 dan 9930). Memang tidak dipungkiri ada peningkatan fitur seperti halnya BlackBerry OS 7.0, layar sentuh dan processor sampai 1,2 GHz. Namun peningkatan fitur bukanlah dianggap sebagai suatu inovasi karena vendor yang bersangkutan tidak  menciptakan hal yang baru, melainkan memaksimalkan hal yang sebelumnya ada.



  • 2. Desain membosankan


  • Sejak kemunculan seri BlackBerry modern pada tahun 2006, desainnya tidak berbeda jauh dengan yang ada sekarang. Kalaupun ada, itu hanya seperti touchscreen (Storm series), candybar (Pearl series) dan clamshell (Style series). Dan seri tersebut tidak dapat dibandingkan dengan desain smartphone pesaing yang semakin sederhana dan terlihat elegan.


  • 3. Jumlah aplikasi terbatas


  • BlackBerry App World yang dikenalkan pada tahun 2009, namun hingga saat ini aplikasi yang tersedia hanya sekitar 26.000 an. Beda jauh jika dibandingkan pesaingnya seperti Android yang sudah memiliki sekitar 200.000 aplikasi dan Apple sekitar 350.000 aplikasi dan tentunya masih akan bertambah. Keterbatasan aplikasi tersebut antara lain disebabkan kurang sukanya para developer untuk membuat aplikasi karena merasa banyak sekali peraturan yang berbelit-belit agar suatu aplikasi disetujui dan masuk kedalam BlackBerry AppWorld


  • 4. Aplikasi mahal


  • Sudah sedikit, banyak yang berbayar, mahal pula. Itulah gambaran aplikasi yang tersedia di BlackBerry AppWorld. Contoh kecil, game Angry Farm untuk BlackBerry tersedia dengan harga $4.99, jauh dibandingkan dengan Andry Birds (Bebas Iklan) untuk iOS dan Android yang dibandrol hanya dengan harga $0.99 saja.


  • 5. Dualisme kepemimpinan


  • Tahukah anda, kalau sebenarnya RIM dipimpin oleh 2 orang co-CEO, yaitu Mike Lazaridis dan Jim Balsillie. Kepemimpinan 2 orang dalam 1 perusahaan besar jelas menjadi hal yang penting terkait dengan keputusan-keputusan tentang masa depan perusahaan.


  • 6. Kelemahan pada BlackBerry Playbook


  • RIM ikut ramaikan pasar tablet dengan merilis Playbook untuk bersaing dengan iPad dan tablet-tablet Android. Tetapi masalahnya, terdapat kelemahan utama seperti tidak mendukungnya fitur email dan BBM yang merupakan unggulan dari vendor BB itu sendiri. Jika fitur terkenalnya saja tidak ada, bagaimana mau bersaing dengan tablet Android dan iPad yang jauh-jauh sudah berpengalaman dan dicari banyak orang. Selain itu peluncuran seri terbaru Playbook 4G juga mengalami penundaan. Hal ini disebabkan banyaknya operator (di Luar Negeri) yang ENGGAN bekerjasama untuk memasarkan Playbook 4G. RIM mengabarkan penundaan akan berlangsung hingga Agustus ini.


  • 7. Kelemahan pada BlackBerry Playbook


  • Pada juni 2011, RIM mengumumkan prediksi laba kuartal pertama 2011. Mereka menjelaskan pendapatan akan turun untuk pertama kalinya dalam 9 tahun terakhir, dan mereka juga berencana mengurangi jumlah karyawan. Walaupun BlackBerry Playbook pada awal peluncurannya mampu ludes 500.000 unit, tetapi hasil penjualannya belum mampu mengangkat pendapatan perusahaan secara keseluruhan.
    Waktu semakin berjalan, apabila nilai saham RIM terus turun hingga satu digit ($10), kata bangkrut akan semakin terngiang-ngian di benak Mike Lazardis dalam beberapa tahun (atau mungkin bulan) ke belakang. Pembelian oleh investor (perusahaan) dapat menjadi solusi jika tidak ingin BlackBerry (dalam hal ini RIM) hilang ditelan bumi.

    Dan nasib BlackBerry di INDONESIA pun bergantung pada sikap RIM  itu sendiri. Just Wait n See ... 





    nb : dikutip dari Komputek, dan di edit dan digabungkan dengan gaya bahasa penulis sendiri oleh Idub.Art

    3 komentar:

    Aris Setyawan mengatakan...

    Just Wait n See ...

    AhahahA, I Like it

    Unknown mengatakan...

    yupz ... gmn dah punya BB ?? :D

    Aris Setyawan mengatakan...

    Sama sekali ndak berminat :D

    Posting Komentar

     
    Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes